EU Menetapkan Tarif Tinggi untuk Impor Mobil Listrik China
Kabar mengenai peningkatan tarif yang drastis untuk impor mobil listrik China oleh Uni Eropa (EU) merupakan pukulan besar bagi upaya Presiden Xi Jinping untuk meyakinkan Brussels untuk tidak mengikuti langkah keras Washington terkait perdagangan. Tarif yang telah direncanakan ini beragam tergantung perusahaan, namun bisa mencapai 48 persen untuk produsen mobil yang dinilai tidak berkooperasi dengan penyelidikan yang dilakukan oleh EU. Meskipun jumlah ini jauh di bawah tarif 100 persen yang dikenakan oleh AS bulan lalu, hal ini tetap menjadi hambatan baru bagi pasar mobil China yang sedang berkembang pesat di Eropa.
Pengaruh Tarif Terhadap Perkembangan Mobil Listrik China di Eropa
Menurut Bill Russo, mantan kepala Chrysler di China dan pendiri konsultan Automobility Shanghai, tarif tersebut akan mendorong proses lokal di Eropa dan mungkin berdampak positif bagi persaingan. Meskipun tarif yang diberlakukan EU tidak akan banyak menghambat pertumbuhan penjualan oleh BYD, perusahaan China yang bersaing dengan Tesla untuk menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia. Analis Citi memperkirakan bahwa bahkan dengan tarif yang direncanakan tersebut, operasi ekspor BYD ke Eropa masih dapat mencapai margin bersih lebih dari 8 persen pada skala produksi saat ini, yang lebih menguntungkan daripada bisnis domestik mereka.
Dukungan Pemerintah China untuk Industri Mobil Listrik
China telah bersinergi dengan pemimpin industri seperti mobil listrik dan panel surya dengan baterai sebagai elemen penting dari sektor manufaktur tinggi. Dukungan dari pemerintah telah membantu mengubah China menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia, baterainya, dan hampir semua komponen dan teknologi utama yang mendukung mobil-mobil tersebut. Dana dari pemerintah China untuk industri mobil listrik diperkirakan telah mencapai lebih dari $125 miliar antara tahun 2009 hingga 2021, menjadi yang tertinggi di antara ekonomi terbesar di dunia. Namun, kurangnya transparansi dari China membuat data ini sulit dipastikan keakuratannya.
Reaksi China Terhadap Tarif EU
China mengutuk rencana tarif EU sebagai “proteksionisme yang nyata” yang tidak memiliki “dasar faktual dan hukum”. Meskipun belum merinci langkah balasan yang akan dilakukan, China telah menyatakan akan “mengambil setiap langkah yang diperlukan” untuk melindungi kepentingannya. Berbagai ahli dan kelompok industri China telah menyarankan berbagai opsi, mulai dari penyelidikan terhadap produk susu Eropa hingga peningkatan tarif impor untuk kendaraan besar dan mewah. Namun, belum ada tanggapan dari China terhadap tarif AS, sehingga beberapa ahli perdagangan memperingatkan bahwa pertempuran tarif dengan Washington dan EU bisa merugikan ekonomi China.
Dampak Tarif terhadap Ekonomi China
Sebagai mitra dagang terbesar UE, China telah mengekspor €10 miliar mobil listrik ke EU pada tahun 2023. Data ekspor terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam ekspor ke Asia Tenggara dan Amerika Latin, pasar di mana produsen mobil listrik China telah memperluas operasinya. Meskipun sektor mobil listrik, sel surya, dan baterai lithium-ion bersama-sama hanya menyumbang 4,5 persen dari total ekspor China di akhir tahun 2023, Goldman Sachs mencatat bahwa produksi ini sebagian besar untuk konsumsi domestik.
Kesediaan Eropa dalam Menerapkan Tarif
Jerman memimpin sekelompok negara yang menentang tarif tersebut karena takut akan balasan dari China. Beberapa produsen mobil Eropa telah melakukan lobbying terhadap pemerintah mereka agar menolak langkah tersebut. Kebijakan tarif ini dianggap sebagai “serangan pertama” dalam negosiasi. China memiliki peluang untuk meredam situasi ini dengan menyetujui pembatasan ekspor atau membuka pasar mereka lebih luas. Komisioner perdagangan UE, Valdis Dombrovskis, menyatakan bahwa dia terbuka untuk mendiskusikan “cara lain untuk menyelesaikan situasi ini” dengan Beijing. Kesepakatan diperlukan dengan minimal 15 negara anggota untuk menentukan keputusan tarif tersebut menjadi final pada 2 November mendatang. Namun, pejabat UE percaya bahwa mereka dapat mempertahankan cukup banyak dukungan dari negara-negara anggota.
Ringkasan
Keputusan Uni Eropa untuk menaikkan tarif secara signifikan terhadap impor mobil listrik China menjadi pukulan besar bagi upaya Presiden Xi Jinping untuk meyakinkan Brussels untuk tidak mengikuti sikap keras Washington terkait perdagangan. Tarif yang direncanakan, yang mengikuti penyelidikan selama berbulan-bulan terhadap subsidi China, ditetapkan meskipun peringatan dari Beijing bahwa penerapan tindakan pembalasan akan mengganggu perdagangan dan kerja sama ekonomi. Bagaimana tarif ini akan memperlambat dorongan mobil listrik China ke Eropa? Berapa dukungan negara yang telah diterima industri mobil listrik China? Apakah Uni Eropa akan tetap melaksanakan tarif tersebut?
Penyelidikan oleh Center for Strategic and International Studies menunjukkan bahwa China telah menghabiskan lebih dari $125 miliar dalam sektor mobil listrik antara tahun 2009 dan 2021. Sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia, China telah memanfaatkan dukungan negara untuk transformasi ini. Namun, akankah Xi Jinping membalas kebijakan Uni Eropa? Bagaimana dampak ekonomi yang akan ditimbulkan oleh tarif ini bagi China? Bagaimana tanggapan pemerintah dan perusahaan China terhadap tarif Uni Eropa yang baru? Let’s engage in a discussion!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif