Data Penjualan Mobil Listrik di Jerman: Kembali ke Masa Lalu

germany ev sales report january 2024.png

Pasar kendaraan plugin (PEV) Jerman mengalami penurunan penjualan pada bulan Januari setelah lonjakan penjualan yang diperoleh dari subsidi pada bulan Desember. Meskipun terjadi peningkatan lebih dari 40% dibandingkan dengan Januari 2023, penjualan Januari 2024 menurun 9% dibandingkan dengan Januari 2022. Hal ini disebabkan oleh penghapusan insentif untuk mobil listrik penuh (BEVs) pada akhir 2023 dan untuk PHEV pada akhir 2022. Meskipun demikian, komponen plugin hybrid (PHEV) mengalami lonjakan penjualan sebesar 63% YoY, sementara BEVs hanya mengalami peningkatan sebesar 24%.

Penjualan kendaraan plugin (PEV) di Jerman dimulai pada tahun 2024 sebesar 17%, dengan BEVs mencapai 11%. Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Januari 2023, diharapkan angka ini akan terus meningkat sepanjang tahun dan bahkan melampaui hasil tahun lalu. Saat ini, Tesla Model Y memimpin penjualan pada bulan Januari, diikuti oleh Skoda Enyaq dan Audi Q4 e-tron.

Di kategori brand, Mercedes menduduki posisi teratas dengan 16.4% diikuti oleh BMW (10.6%) dan Audi (9.5%). Tesla, yang sebelumnya berada di posisi teratas pada tahun 2023, saat ini berada di urutan keempat dengan 8.6%. Volkswagen, yang pada tahun sebelumnya berada di posisi ketiga, saat ini berada di urutan kelima dengan 5.9%. Pada sisi OEM, Volkswagen Group masih menduduki posisi teratas dengan 26.3% diikuti oleh Mercedes–Benz, BMW Group, Stellantis, Tesla, dan Hyundai-Kia Group.

Namun, meskipun terdapat penurunan penjualan di kategori PEV, Mercedes tetap berhasil mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam penjualan kendaraan plugin hybrid (PHEV) dan kendaraan listrik penuh (BEV). Mercedes memiliki beberapa model PHEV terbaik dan mampu memanfaatkan teknologi PHEV dengan baik. Selain itu, model compact EQA dan besar EQE juga mencatatkan kinerja yang baik. Meskipun demikian, masih terdapat pertanyaan mengenai potensi penjualan Renault 5 di Jerman mengingat pergeseran pasar yang terjadi.

Dalam persaingan antar brand, Mercedes masih menjadi brand yang paling dominan pada awal tahun dengan keunggulan yang signifikan. Namun, BMW juga mencatatkan kinerja yang baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Audi dan Tesla mengalami penurunan penjualan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara Volkswagen justru mengalami penurunan yang lebih signifikan.

Diharapkan bahwa penjualan kendaraan listrik akan terus meningkat sepanjang tahun, dan diharapkan adanya peningkatan penjualan model premium seperti yang terjadi pada Januari 2024. Semua brand dan OEM akan memiliki kesempatan untuk pulih sepanjang tahun, namun juga menandakan kembalinya pasar ke tahun 2022.

Ringkasan



Pasca lonjakan penjualan yang diperoleh dari subsidi pada bulan Desember, pasar kendaraan listrik (EV) di Jerman diprediksi akan mengalami penurunan pada bulan Januari. Dan memang benar, dengan catatan penjualan sekitar 37.000 registrasi. Meskipun jumlah tersebut meningkat sebesar 40% dari bulan Januari 2023, namun penurunan 9% jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya.

PHEV alias kendaraan listrik hibrida plug-in mengalami peningkatan penjualan sebesar 63% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, BEV alias kendaraan listrik baterai murni hanya mengalami peningkatan 24%. Hal ini menunjukkan bahwa PHEV semakin mendapatkan perhatian di Jerman, terutama setelah subsidi untuk BEV dihapuskan pada akhir 2023. Bagaimana pendapat Anda tentang tren ini? Apakah Anda lebih memilih BEV atau PHEV? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *