Setelah kegagalan Hertz dengan kendaraan listrik, CEO Stephen Scherr akan mengundurkan diri, dilaporkan oleh Bloomberg. Dia akan digantikan oleh mantan COO divisi robotaxi Cruise milik GM, Gil West, yang juga akan bergabung dengan dewan direksi. Sebuah tahun setelah keluar dari kebangkrutan pada tahun 2020, Hertz mengumumkan akan mengubah bisnis penyewaan mobilnya dengan membeli 100.000 mobil listrik Tesla. “Hertz baru akan memimpin sebagai perusahaan mobilitas, dimulai dengan armada sewa EV terbesar di Amerika Utara,” kata perusahaan saat itu. Pengumuman itu membantu mengirim valuasi Tesla melonjak menjadi $1 triliun. Scherr bergabung dengan Hertz setelah keputusan itu diambil, namun meningkatkan taruhan Hertz pada EV dengan memesan dari Polestar dan GM juga. Perusahaan tidak membeli banyak EV dari produsen mobil itu, tetapi akhirnya memiliki sekitar 60.000 dari ketiga produsen mobil itu. Namun, hal-hal menjadi kacau setelah itu. Tesla memangkas drastis harga Model 3 dan Model Y EV-nya, membakar nilai jual kembali. Selain itu, Hertz mengatakan bahwa kendaraan Tesla mahal untuk diperbaiki dan tidak populer di kalangan penyewa. Sebagai hasilnya, perusahaan mulai menjual 20.000 EV, sekitar sepertiga dari armadanya yang dioperasikan listrik. Hal ini mengakibatkan biaya $245 juta bagi Hertz dan kerugian kuartalan terbesar sejak pandemi. Perusahaan penyewaan mobil lainnya juga baru-baru ini menyingkirkan EV, dengan Sixt milik Jerman menghilangkan seluruh armadanya. Sementara itu, West adalah salah satu dari sembilan eksekutif Cruise yang dipecat setelah kejadian yang menyebabkan seorang pejalan kaki ditarik oleh sebuah kendaraan Cruise setelah tertabrak mobil lain. Otoritas menuduh perusahaan menahan video yang diduga menunjukkan korban berada di bawah kendaraannya.
## Mengapa Hertz Mengalami Kegagalan dengan Kendaraan Listrik?
Hertz mengalami kesulitan dengan kendaraan listrik terutama karena penurunan harga Tesla yang membuat nilai jual kembali mengenaskan. Selain itu, kendaraan Tesla yang mahal untuk diperbaiki dan tidak populer di kalangan penyewa juga menjadi faktor lain yang menyebabkan masalah bagi perusahaan.
## Konsekuensi Bagi Hertz
Dampak dari keputusan yang kurang berhasil ini sangat dirasakan oleh Hertz, yang harus menjual sebagian armada EV-nya dan mengalami kerugian kuartalan terbesar sejak pandemi. Hal ini menggoyahkan posisi perusahaan di pasar mobil sewa dan menunjukkan risiko dari investasi besar dalam teknologi yang belum terbukti.
## Langkah Hertz Selanjutnya
Dengan pengunduran diri CEO Stephen Scherr dan penggantian nya dengan Gil West, Hertz berusaha untuk memperbaiki situasi dengan membawa kepemimpinan baru yang berpengalaman dalam industri mobil listrik. Langkah selanjutnya perusahaan ini akan menjadi perhatian penting untuk melihat arah yang akan diambil oleh Hertz dalam menghadapi tantangan ini.
## Dampak Terhadap Perusahaan Penyewaan Mobil Lainnya
Tidak hanya Hertz yang mengalami kesulitan dengan kendaraan listrik, perusahaan penyewaan mobil lainnya juga mulai menyingkirkan armada EV mereka. Hal ini menunjukkan bahwa industri mobil sewa secara keseluruhan tengah menghadapi tantangan dengan teknologi baru ini, dan perlu melakukan evaluasi mendalam untuk menyesuaikan strategi bisnis mereka.
Mengambil Pengalaman dari Kegagalan
Dengan kegagalan Hertz dalam investasi besar pada mobil listrik, perusahaan lain dapat belajar dari pengalaman ini untuk lebih hati-hati dalam mengambil keputusan investasi yang besar. Evaluasi risiko dan mempertimbangkan kondisi pasar yang berubah secara konstan dapat membantu perusahaan menghindari kesalahan yang mahal.
Dengan demikian, keputusan Hertz untuk menginvestasikan sebagian besar armadanya pada mobil listrik adalah langkah yang berisiko dan mengarah pada konsekuensi yang merugikan bagi perusahaan. Perubahan kepemimpinan dan strategi selanjutnya perlu diperhatikan dengan seksama untuk melihat apakah Hertz dapat pulih dari tantangan yang mereka hadapi dengan investasi ini. Meskipun begitu, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan lain dalam mengambil keputusan investasi yang besar dan berisiko.
Pertanyaan Umum
1. Siapa yang menggantikan Stephen Scherr sebagai CEO Hertz setelah kegagalan dengan EVs?
Gil West, mantan COO divisi robotaxi Cruise GM.
2. Berapa jumlah Tesla EVs yang dibeli oleh Hertz setelah keluar dari kebangkrutan pada tahun 2020?
Hertz membeli 100.000 Tesla EVs.
3. Mengapa Hertz mulai menjual kembali 20.000 EVs dari total armada mobil listriknya?
Hertz mengalami kerugian besar karena harga Tesla Model 3 dan Model Y dipangkas drastis, harga perbaikan yang mahal, dan kurang diminati oleh penyewa.
4. Mengapa Gil West, CEO Hertz yang baru, dipecat dari Cruise sebelumnya?
Gil West dan delapan eksekutif Cruise lainnya dipecat setelah insiden di mana seorang pejalan kaki tersangkut di bawah kendaraan Cruise setelah ditabrak mobil lain.
5. Apa yang menyebabkan Hertz mengalami kerugian kuartalan terbesarnya sejak pandemi?
Hertz mengalami kerugian besar setelah menjual kembali 20.000 EVs, mengakibatkan kerugian sebesar $245 juta.
Ringkasan
Setelah kegagalan Hertz dengan mobil listrik, CEO Stephen Scherr akan mundur dan digantikan oleh mantan COO divisi robotaxi Cruise GM, Gil West. Hertz, yang keluar dari kebangkrutan pada tahun 2020, berencana untuk mengubah bisnis rental mobilnya dengan membeli 100.000 Tesla EV. Namun, setelah masalah harga dan popularitas mobil Tesla, Hertz harus menjual 20.000 EV dan mengalami kerugian besar.
Bagaimana pendapat pembaca tentang keputusan Hertz untuk beralih ke mobil listrik dan dampaknya bagi perusahaan? Apakah langkah ini sejalan dengan tren mobil listrik saat ini? Kirim komentar Anda di bawah!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif