Toyota mencatat laporan keuangan yang mengesankan di tengah perlambatan EV yang mencerminkan tekad perusahaannya untuk mengejar ketertinggalannya dalam hal perangkat lunak. Meskipun tertinggal dalam perlombaan EV dan jauh di belakang Tesla, kekuatan Toyota dalam hibrida memberinya keunggulan saat kegembiraan EV sedang mereda. Pada akhir April, Toyota mengumumkan kemitraan dengan Tencent Holdings Limited untuk tetap bersaing. Selain menggunakan bantuan Tencent untuk meningkatkan daya tarik kendaraannya, Toyota menyadari perlunya perubahan permainan.
Sebuah Kuartal Keempat dan Tahun Fiskal yang Mengesankan
Pada kuartal Januari-Maret, Toyota melaporkan bahwa laba operasional melonjak 78%. Selain itu, selama tahun tersebut, total laba mencapai 5,35 triliun yen atau sekitar $34,5 miliar, yang merupakan pertama kalinya bagi perusahaan Jepang untuk melebihi 5 triliun yen. Untuk tahun fiskal lengkap, Toyota mencatat keuntungan rekornya sebesar 4,94 triliun yen, dengan penjualan global mencapai rekor tertinggi yang melampaui 10,3 juta unit, didorong oleh permintaan kuat baik di pasar domestik maupun di Amerika Utara dan Eropa. Penjualan hibrida sendiri meningkat 31% menjadi 3,7 juta unit.
Perkiraan Tahun Fiskal yang Lebih Realistis
Hingga Maret 2025, Toyota memperkirakan penurunan laba sebesar 20% dengan laba operasional sebesar ¥4,3 triliun atau sekitar $28 miliar, turun dari laba ¥5,3 triliun yang dilaporkan untuk tahun fiskal 2024. CEO Koji Sato menegaskan bahwa Toyota akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memperkuat posisinya dengan merencanakan investasi sebesar ¥1,7 triliun dalam AI dan EV yang diklasifikasikan sebagai ‘area pertumbuhan’. Toyota juga mengumumkan rencananya untuk melakukan buyback hingga 3% dari sahamnya senilai ¥1 triliun.
Perjalanan Toyota dari Perusahaan Otomotif Menjadi Perusahaan Mobilitas
Kepemimpinan Sato telah menunjukkan hasil yang positif dan CEO baru tersebut menegaskan bahwa Toyota akan melakukan segala yang diperlukan untuk memastikan pertumbuhan, termasuk merombak model bisnisnya yang berfokus pada perangkat keras menjadi lebih fokus pada perangkat lunak yang merupakan komponen integral dari masa depan industri yang sepenuhnya listrik. Toyota harus terus berkembang dalam perangkat lunak untuk menantang Tesla dan tetap relevan di era mobil listrik. Walaupun terlambat dalam ruang EV, Toyota masih berhasil mempertahankan gelarnya sebagai produsen otomotif terbesar di dunia berdasarkan penjualan untuk tahun keempat berturut-turut.
Upaya Bersama dengan Tencent
Toyota bekerja sama dengan Tencent dan mengungkapkan dua kendaraan listrik baterai untuk pasar Cina baru-baru ini. Melalui kemitraan dengan Tencent, Toyota akan mempersiapkan diri untuk persaingan AI selain meningkatkan daya saing EV-nya. Toyota telah memilih jalur yang tepat dengan fokus pada inovasi dan kemitraan yang strategis untuk meraih ketertinggalan dalam software.
Kesimpulan
Toyota telah mencatat kinerja keuangan yang luar biasa di tengah perlambatan industri mobil listrik. Meskipun tertinggal dalam hal EV, Toyota terus berusaha untuk mengejar ketertinggalan dengan fokus pada software. Dengan rencana investasi besar di bidang AI dan EV, Toyota berusaha menjamin pertumbuhan di masa depan. Meskipun prospek keuntungan untuk tahun fiskal mendatang terlihat lebih rendah, Toyota tetap optimis dan yakin dengan langkah-langkah strategisnya untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin berubah ini.
Ringkasan
Toyota melaporkan kuartal keempat yang luar biasa pada hari Rabu, mencapai rekor dari penjualan hingga keuntungan untuk mengakhiri tahun fiskalnya. Meskipun tertinggal dalam perlombaan kendaraan listrik dan jauh di belakang Tesla, kekuatan Toyota di mobil hibrida sangat membantu ketika kegilaan mobil listrik mereda. Dengan investasi seperti kemitraan dengan Tencent dan fokus pada software, Toyota berusaha keras untuk tetap kompetitif. Bagaimana pendapat Anda tentang langkah besar Toyota ini?
Pada kuartal Januari-Maret, laba operasional Toyota melonjak 78%. Selama tahun tersebut, laba operasional mencapai 5,35 triliun yen atau sekitar $34,5 miliar, rekor pertama untuk perusahaan Jepang yang melampaui 5 triliun yen. Namun, pandangan lebih tenang bersamaan dengan proyeksi penurunan keuntungan 20% untuk tahun fiskal 2025. Apa strategi menurut Anda yang cocok untuk Toyota dalam menghadapi tantangan di masa mendatang?
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif