Tuntutan Kelas Terhadap Mercedes-Benz Terkait Pemasangan Perangkat Pemalsuan Emisi Diesel
Mercedes-Benz kembali menjadi pusat tuntutan kelas atas dugaan penipuan emisi, meskipun belum jelas apakah tuntutan tersebut akan diterima. Lebih dari satu tahun setelah tuntutan kelas diajukan terhadap Mercedes-Benz atas dugaan penipuan emisi diesel, sebuah tuntutan kelas kedua juga diajukan di Mahkamah Agung Victoria. Firma hukum Piper Alderman memimpin tuntutan kelas ini, dengan Klaim bahwa raksasa otomotif Jerman itu dengan sengaja memasang software ke beberapa kendaraannya untuk mengelabui pengujian emisi laboratorium.
Dasar Tuntutan Terhadap Mercedes-Benz
Firma hukum tersebut berpendapat bahwa ini adalah upaya Mercedes-Benz untuk menghindari pengujian emisi laboratorium. Klaim ini diajukan 14 bulan setelah firma hukum Gerard Malouf and Partners mengajukan tuntutan kelas senilai $100 juta terhadap Mercedes-Benz atas dugaan “perangkat curang” emisi yang dipasang pada model yang dijual di Australia antara 2008 dan 2018. Para produsen mobil telah berada di bawah pengawasan ketat sejak skandal ‘Dieselgate’ yang melibatkan Grup Volkswagen dan mereknya. Ini adalah dampak dari keputusan Volkswagen yang menyatakan bahwa mereka telah memasang perangkat lunak yang dirancang khusus untuk memenuhi peraturan emisi dalam pengujian laboratorium, tetapi melebihi tarif polutan maksimum saat digunakan di jalan raya.
Penyelidikan Terhadap BMW dan Toyota
Pada Januari 2024, otoritas transportasi Jerman membuka penyelidikan terhadap BMW atas ketidaksesuaian emisi knalpot dari mesin turbo-diesel yang dipasang pada X3 SUV mereka dari 2010 hingga 2014. Firma hukum Gerard Malouf and Partners juga sedang menyelidiki potensi tuntutan kelas terhadap BMW Australia atas dugaan penipuan emisi. Firma hukum ini sebelumnya juga mengajukan tuntutan senilai $100 juta terhadap divisi truk Toyota, Hino, atas tuduhan serupa.
Tidak Pasti Apakah Tuntutan Terakhir Terhadap Mercedes-Benz Akan Diterima
Meski begitu, belum jelas apakah tuntutan terhadap Mercedes-Benz akan diperbolehkan mendapat kesempatan untuk didengar di depan hakim. Dewasa ini, pengadilan memiliki pandangan yang kurang baik terhadap tuntutan kelas yang tumpang tindih, dengan beberapa hakim memilih untuk menolak beberapa kasus yang tumpang tindih.
Kesimpulan
Mercedes-Benz sedang menghadapi tuntutan kelas kedua terkait penipuan emisi diesel, yang dilakukan oleh firma hukum Piper Alderman. Sebelumnya, Mercedes-Benz telah menghadapi tuntutan senilai $100 juta atas tindakan serupa. Semua ini menunjukkan bahwa konsumen semakin sadar akan pentingnya regulasi emisi dan produsen mobil harus lebih berhati-hati dalam mematuhi standar emisi yang ditetapkan. Sementara itu, penelitian dan penyelidikan terus berlanjut untuk memastikan kendaraan yang dijual di pasar memenuhi standar emisi yang benar.
Ringkasan
Kini, Mercedes-Benz berada di tengah-tengah gugatan hukum kelas kedua atas dugaan penipuan emisi. Meski tidak jelas apakah gugatan tersebut akan diperbolehkan untuk dilanjutkan. Gugatan ini dilakukan setelah lebih dari satu tahun perusahaan mobil asal Jerman itu dilaporkan menggunakan perangkat lunak untuk mengelabui uji emisi laboratorium.
Gugatan tersebut diajukan oleh firma hukum Piper Alderman terhadap Mercedes-Benz, dan diduga perusahaan mobil asal Jerman itu sengaja memasang software pada sebagian mobilnya untuk menghindari uji emisi laboratorium. Tak hanya itu, kasus Dieselgate juga menimpa Volkswagen, dengan skandal emisi yang berdampak besar bagi perusahaan tersebut. Bagaimana pendapat pembaca tentang tuduhan penipuan emisi ini? Apakah hal ini akan berdampak pada reputasi Mercedes-Benz di masa depan? Ayo sampaikan komentar dan pendapat kamu!
Bagaimana pendapat pembaca tentang tuduhan penipuan emisi ini? Apakah hal ini akan berdampak pada reputasi Mercedes-Benz di masa depan? Ayo sampaikan komentar dan pendapat kamu!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif