Tarif Baru Uni Eropa Menghantam Kendaraan Listrik China: Siapa yang Menang dan Kalah?
Uni Eropa baru-baru ini meningkatkan tarif pada kendaraan listrik China karena Brussels mengambil tindakan untuk melindungi industri otomotif blok tersebut. Tarif baru pada produk-produk tertentu beragam dari 17,4% hingga 37,6%, ditambah dari bea sebesar 10% yang telah berlaku untuk semua mobil listrik yang diimpor dari Cina. Langkah ini bisa meningkatkan harga kendaraan listrik di seluruh UE, membuatnya kurang terjangkau bagi konsumen Eropa.
Pemenang dan Pecundang dalam Sengketa Perdagangan Ini
Beberapa merek asal China yang terkena dampak dari kebijakan tersebut. Perusahaan-perusahaan Barat yang membuat mobil di Cina juga menjadi sorotan oleh Brussels. Dengan menerapkan tarif, Brussels mengatakan mereka berupaya untuk memperbaiki apa yang mereka lihat sebagai pasar yang terdistorsi. Sementara jumlah kendaraan listrik yang terjual oleh merek-merek China di UE meningkat, dari hanya 0,4% pada tahun 2019 menjadi hampir 8% tahun lalu.
Para pemain besar China dalam industri EV diperkirakan akan membangun kapasitas produksi di UE, yang dapat membantu melindungi mereka dari tarif baru. Saat ini, pabrik BYD di Eropa sedang dibangun di Hongaria dan produksi diharapkan akan dimulai pada akhir tahun depan. Chery, produsen mobil China, baru-baru ini menandatangani kesepakatan kemitraan dengan perusahaan Spanyol untuk membuat EV dan jenis mobil lainnya di Barcelona. Dan, SAIC sedang mencari lokasi untuk pabrik pertamanya di Eropa.
Kebijakan Uni Eropa Membuat Otomotif China Menjadi Target Ekspor
Meskipun sebagian pengekspor berbasis di China akan lebih baik daripada yang lain, jelas dari rencana Komisi Eropa bahwa mereka semua akan menghadapi biaya yang lebih tinggi saat pengiriman ke Eropa. Konsekuensi dari kebijakan tersebut adalah untuk memotong jumlah kendaraan listrik buatan China yang masuk ke wilayah tersebut, meringankan tekanan pada produsen lokal. Peluang investasi ini tidak hanya memberikan manfaat finansial bagi Eropa, tetapi juga memberikan sinyal untuk mendirikan pabrik di UE sebagai solusi jangka panjang.
Dalam upaya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, China telah memasukkan industri mobil listrik sebagai salah satu pilar “Tiga Baru” bagi ekonomi. Namun, dengan pasar besar seperti AS, UE, dan negara lain menerapkan tarif dan hambatan lainnya, ternyata taruhan terbaru China ini dapat memperdalam ketegangan perdagangan dengan beberapa mitra dagang terbesarnya. China sendiri berupaya untuk “meloloskan diri” dari krisis ekonomi yang sedang berlangsung melalui ekspor, dan industri mobil listrik menjadi fokus utama mereka untuk meraih pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Ringkasan
Uni Eropa telah meningkatkan tarif pada kendaraan listrik China, sebagai langkah perlindungan bagi industri mobil blok tersebut. Tarif baru untuk produsen tertentu berkisar antara 17,4% hingga 37,6%, selain dari bea masuk 10% yang sudah berlaku untuk semua mobil listrik impor dari China. Bagaimana kenaikan harga EV di Uni Eropa dapat mempengaruhi konsumen Eropa? Siapa yang menjadi pemenang dan pecundang dalam perselisihan perdagangan ini?
Apakah Anda memiliki pandangan tentang tarif baru ini? Bagaimana menurut Anda langkah Uni Eropa untuk melindungi produsen mobil lokal? Jangan ragu untuk berbagi pendapat Anda di kolom komentar di bawah.
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif