Kekhawatiran atas Infrastruktur Pengisian Listrik Kendaraan Komersial
Pada artikel ini, perbincangan tentang kekhawatiran terbesar dari produsen kendaraan komersial terbesar di dunia mengenai kemunduran yang terjadi dalam pembangunan infrastruktur pengisian listrik yang menjadi ancaman serius terhadap peralihan menuju truk nol emisi. Martin Daum, yang memimpin Daimler Truck Holding AG, mengatakan bahwa kurangnya stasiun pengisian truk listrik di Eropa dan Amerika Serikat adalah kekhawatannya terbesar. Hal tersebut disebabkan oleh proses izin yang panjang dan tantangan dalam memasang stasiun pengisian berkapasitas megawatt yang dapat membutuhkan daya puncak dari sebuah kota kecil.
Masalah Pengisian Listrik sebagai Hambatan Utama
Pentingnya infrastruktur pengisian listrik yang memadai menjadi sorotan utama dalam artikel ini. Produsen besar seperti Daimler Truck, Volvo, dan Traton Volkswagen kini berada di bawah tekanan regulasi yang semakin meningkat untuk mengurangi emisi. Namun, penjualan truk listrik masih minim disebabkan oleh kurangnya stasiun pengisian serta harga truk listrik yang lebih mahal dibandingkan dengan model diesel yang sebanding.
Tokoh-Tokoh Utama Mengungkapkan Harapan dan Tantangan
Meskipun kemajuan teknologi truk listrik terus berlangsung dengan baik, Martin Daum menyatakan optimisme terhadap kesetaraan harga jika regulator membebankan biaya atas emisi karbon dioksida. Namun, ia menekankan perlunya dukungan lebih besar dari pemerintah dalam membangun stasiun pengisian cepat, terutama di sepanjang jalan raya. Selain itu, ia juga menggarisbawahi bahwa dukungan lebih besar dari pemerintah diperlukan dalam mendorong pembangunan stasiun pengisian cepat.
Aksi Pemerintah untuk Meningkatkan Infrastruktur Pengisian Listrik
Pemerintah Amerika Serikat di bawah Administrasi Biden telah mengungkapkan rencana untuk memperkuat infrastruktur pengisian truk di jalur utama di AS. Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas kekhawatiran dari produsen bahwa lebih banyak dukungan diperlukan untuk stasiun pengisian, perbaikan jaringan listrik, dan infrastruktur lainnya. Di Amerika Serikat, hanya ada 72 port pengisian cepat yang mampu melayani truk heavy-duty, sebagian besar di California.
Target Pengisian Listrik di Eropa dan Rencana Investasi
Uni Eropa telah mengadopsi aturan yang mengharuskan jaringan jalan utamanya dilengkapi dengan stasiun pengisian untuk kendaraan berat setiap 60 kilometer hingga tahun 2030. Daimler Truck, Traton, dan Volvo berencana untuk menghabiskan €500 juta untuk memasang setidaknya 1.700 pengisi di Eropa. Namun, proyek tersebut mengalami kemajuan yang lambat karena proses persetujuan yang panjang dan ketersediaan energi hijau yang terbatas.
Tantangan Menuju Angka Penjualan Truk Bersih yang Signifikan
Meskipun upaya telah dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur pengisian listrik, produsen truk Eropa masih jauh dari mencapai target ambisius bagi penjualan truk bersih hingga akhir dekade ini. Daimler Truck, sebagai contoh, hanya berhasil menjual 3.443 truk nol emisi tahun lalu, yang hanya 0,6% dari total penjualan. Perusahaan ini memiliki sekitar sepuluh truk dan bus bebas emisi di portofolionya.
Dukungan Konkrit Menuju Kendaraan Listrik Masa Depan
Dengan demikian, dukungan yang lebih kuat dari pemerintah dan kelompok industri diperlukan untuk mendorong transisi menuju truk listrik. Infrastruktur pengisian listrik yang memadai menjadi kunci utama keberhasilan dalam mengurangi emisi di sektor transportasi. Melalui investasi, ketaatan terhadap regulasi, dan kolaborasi yang erat antara pemangku kepentingan, kita berpotensi meraih masa depan yang lebih bersih dan lestari dalam industri kendaraan komersial.
Ringkasan
Produsen kendaraan komersial terbesar di dunia memperingatkan bahwa kemajuan lambat dalam menambahkan infrastruktur pengisian daya mengancam peralihan ke truk nol-emisi. Martin Daum, CEO Daimler Truck Holding AG, menyebutkan kekhawatiran terbesarnya terletak pada kurangnya pengisi daya truk listrik di Eropa dan AS. Proses perizinan yang panjang dan tantangan dalam memasang stasiun pengisian daya level megawatt menjadi beberapa faktor utama yang menyulitkan proses ini.
Bagaimana pandangan pembaca tentang kebutuhan akan lebih banyak stasiun pengisian truk listrik di seluruh dunia? Apakah harga truk listrik yang lebih mahal daripada model diesel menjadi hambatan utama dalam beralih ke teknologi ini? Kirimkan komentar dan pendapat Anda untuk berdiskusi lebih lanjut tentang tantangan dan solusi dalam mengadopsi truk listrik untuk masa depan transportasi yang lebih berkelanjutan.
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif