Ancaman China: Tarif Mobil 25% terhadap AS, dan Langkah Uni Eropa

2024 05 24 olrywazett.jpg

Tragedi Tarif: Implikasi Balasan China Terhadap Kenaikan Tarif AS

Sejak pembaruan tarif yang tajam pada sejumlah impor teknologi China terjadi minggu lalu, Beijing masih mempertimbangkan retaliasinya yang diharapkan. Tarif tersebut termasuk chip komputer, baterai mobil listrik, dan produk teknologi medis. Dipastikan bahwa China siap membuka tarif setinggi 25%, yang merupakan kenaikan yang signifikan dari tarif saat ini sebesar 15%.

Ancaman Tarif China Terhadap Mobil Mewah Eropa

Pada hari Rabu, saham produsen mobil mewah Eropa seperti BMW, Mercedes-Benz, Tata Motors (Jaguar Land Rover), dan Volkswagen Group (Audi) semua turun setelah artikel dari Global Times yang mengancam dari China yang menganjurkan kenaikan tarif sementara pada mobil impor dengan mesin berkapasitas besar. Tindakan ini sebagai bagian dari upaya China untuk mengurangi emisi dan mempromosikan pengembangan hijau industri otomotif.

Peringatan dari China Chamber of Commerce to the EU

China Chamber of Commerce to the EU (CCCEU) juga mengeluarkan peringatan bahwa China mungkin akan meningkatkan tarif sementara pada mobil impor yang dilengkapi dengan mesin berkapasitas besar. Situasi ini akan berdampak pada produsen mobil dari Eropa dan AS mengingat kenaikan tarif Washington terhadap mobil listrik China dan persiapan Brussels untuk tindakan preliminer dalam investigasi anti-subsidi terhadap mobil listrik China.

Investigasi Anti-Subsidi pada Impor Mobil Listrik dari China

Sejak Oktober, European Commission telah membuka investigasi anti-subsidi terhadap impor mobil listrik baterai dari China. Investigasi ini akan menentukan apakah rantai nilai mobil listrik di China mendapatkan subsidi ilegal dan apakah hal ini menyebabkan atau mengancam menyebabkan kerugian ekonomi bagi produsen mobil listrik di UE. China juga telah memulai penyelidikan terhadap dugaan dumping dalam sektor brandy Eropa yang ditujukan ke ekspor cognac dari Prancis.

Perkembangan Perang Dagang antara China dan Barat

Perkiraan bahwa kondisi perdagangan antara China dan Barat dapat memburuk dalam beberapa minggu ke depan. Namun, von der Leyen menjelaskan bahwa mereka tidak berada dalam situasi perang dagang, tetapi mereka berupaya mengurangi risiko dari China. China juga telah memberikan respons dengan memulai penyelidikan anti-dumping terhadap impor polyoxymethylene copolymer dari AS, UE, Jepang, dan Taiwan, serta memulai penyelidikan terhadap dugaan dumping di sektor brandy Eropa.

Komitmen AS dalam Melawan Praktik Perdagangan Tidak Adil China

Pada acara pengumuman kenaikan tarif AS, Biden administration menyatakan komitmennya untuk melawan praktik perdagangan tidak adil China. US Trade Representative Katherine Tai kembali menegaskan bahwa Presiden dan dirinya akan terus memperjuangkan pekerja Amerika, masa depan ekonomi, dan keamanan nasional Amerika. China dan kebijakan luar negeri akan menjadi topik sentral dalam kampanye presiden yang akan datang.

Dampak Imbal Retaliasi dari China

Kebijakan tarif yang saling membabi-buta antara China dan Barat mengkhawatirkan banyak pihak. Selain itu, China juga menunjukkan bahwa mereka tidak akan membiarkan hal ini terjadi begitu saja dengan memulai penyelidikan anti-dumping terhadap beberapa produk impor yang diperkirakan berasal dari AS, UE, Jepang, dan Taiwan. Implikasi dari imbal retaliasi China terhadap kenaikan tarif AS masih menjadi pertimbangan serius bagi ekonomi global.

Dalam situasi ini, penting bagi kedua belah pihak untuk menghindari perang dagang yang merugikan kedua belah pihak. Tujuan utama haruslah mencari solusi yang adil dan seimbang bagi semua pihak. Mencari solusi melalui dialog dan negosiasi dapat menjadi langkah positif dalam mencegah eskalasi konflik yang lebih besar di masa depan. Perdagangan yang sehat dan stabil merupakan kunci untuk menjaga hubungan ekonomi antara China dan Barat.

Ringkasan



China sedang mempertimbangkan balasan yang diharapkan dalam menyikapi kenaikan tarif dramatis yang diluncurkan oleh administrasi Biden minggu lalu terhadap serangkaian impor teknologi China, termasuk chip komputer, baterai mobil listrik, dan produk teknologi medis. Bagaimana Anda melihat kemungkinan eskalasi konflik perdagangan antara China dan Barat, terutama dalam sektor properti teknologi?

Ancaman kenaikan tarif dari China dapat berdampak pada produsen mobil Eropa dan AS. Apakah Anda berpikir tindakan ini akan menciptakan ketidakpastian lebih lanjut dalam industri otomotif global? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah.

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif

Exit mobile version