Mengapa Ekspor EV BYD Dijual Dua Kali Lipat Harga di China

d082463071d28db1e7faa734dab5d7fd.jpeg

China’s Dominance in the Global EV Market

Para peneliti Nick Carey dan Ben Klayman dari Reuters melaporkan bahwa industri otomotif Amerika Serikat dan Eropa telah menyuarakan kekhawatiran bahwa industri otomotif domestik mereka bisa hancur oleh gelombang mobil listrik China yang murah. Namun, sampai saat ini, produsen mobil listrik terbesar China, BYD, telah secara dramatis menaikkan harga ekspor dibandingkan dengan harga domestiknya daripada mengalahkan pesaing asing.

Tujuannya: untuk mendapatkan margin keuntungan yang tinggi yang tidak bisa didapatkan oleh produsen mobil di China dengan persaingan yang ketat.

Harga yang Tinggi di Pasar Ekspor

Secara internasional, BYD membebankan harga lebih dari dua kali lipat – kadang-kadang hampir tiga kali lipat – dari harga yang didapat di China untuk tiga model kuncinya. Sebagai contoh, BYD Atto 3 dijual seharga $19.283 di China, namun di Jerman dijual seharga $42.789 – namun harganya masih kompetitif dengan mobil listrik sejenis di pasar tersebut.

Namun, BYD dan produsen mobil listrik China lainnya juga mencoba untuk menghilangkan stigma produk murah China dengan membangun reputasi global dan fokus pada menjaga nilai jual yang kuat. Ben Townsend, Kepala Otomotif di Thatcham Research, mengatakan bahwa produsen mobil listrik China sering berjuang untuk balik modal atau meraih keuntungan kecil di pasar dalam negeri mereka.

Keuntungan Besar dari Tingginya Harga Ekspor

Meskipun biaya yang tinggi terkait dengan mengekspor mobil, margin keuntungan BYD yang besar lebih dari cukup untuk menutupinya dan memberikan ribuan dolar tambahan dalam keuntungan per kendaraan. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh A2MAC1, BYD membuat keuntungan sekitar $7.400 lebih tinggi pada mobil di Eropa daripada apa yang dihasilkan di China.

Dominasi BYD dalam Pasar Mobil Listrik China

BYD telah menjadi pemain dominan di pasar mobil listrik China. Perusahaan ini terus berinvestasi secara besar dan meningkatkan penjualan di pasar-pasar di seluruh dunia. BYD mengatakan bahwa ekspor akan melonjak menjadi 400.000 mobil tahun ini, menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif.

Keunggulan BYD atas produsen tradisional terletak pada rantai pasokan yang terintegrasi secara vertikal. Mereka membuat hampir semua komponen mobilnya sendiri, yang memungkinkan mereka untuk menekan biaya produksi.

Hambatan-hambatan untuk produsen mobil Italia adalah bahwa biaya investasinya jauh lebih rendah per kendaraan, sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, produsen mobil dari China dapat menarik harga kompetitif di pasar global.

Ringkasan



BYD, produsen mobil listrik terkemuka asal China, telah menaikkan harga ekspornya secara dramatis dibandingkan dengan harga domestiknya. Hal ini bertujuan untuk meraih keuntungan besar yang tidak bisa didapatkan di China akibat persaingan yang ketat di pasar mobil listrik. Di beberapa pasar luar negeri, BYD memasang harga lebih dari dua kali lipat – bahkan hampir tiga kali lipat – dari harga di China untuk tiga model kuncinya. Meskipun demikian, BYD tetap kompetitif dengan harga mobil listrik sejenis di pasar eksporannya.

Hiking harga ekspor memberikan BYD ruang untuk menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar per kendaraan. Meskipun demikian, hal ini juga memberikan fleksibilitas besar kepada BYD untuk menurunkan harga jika diperlukan untuk merebut pangsa pasar di luar negeri. Bagaimana pandangan pembaca mengenai dominasi China dalam industri mobil listrik global? Apakah kebijakan harga BYD yang menaikkan untuk mobil eksportnya merupakan strategi yang efektif untuk mendapatkan keuntungan besar? Silakan tulis pendapat dan komentar Anda di kolom di bawah!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif

Exit mobile version