Mengapa Harley-Davidson Membawa Next ke Pengadilan? Simak Kasus Kepemilikan Merek yang Dituduh!

## Harley-Davidson Merupakan Gugat Next di Pengadilan Tinggi London
Pabrikan sepeda motor asal Amerika Serikat, Harley-Davidson, menggugat Next di Pengadilan Tinggi London terkait klaim bahwa T-shirt “berinspirasi oleh sepeda motor” yang dijual oleh peritel asal Inggris tersebut menjiplak logo perusahaan. Di dalam gugatannya, Harley-Davidson menyatakan bahwa produk dari Next “secara esensial menjiplak” garis besar logo perusahaan tersebut. Selain itu, T-shirt itu juga menampilkan “material grafis dan teks yang umumnya ditemukan dalam konteks brand sepeda motor dan lebih khusus lagi brand-khusus milik klaiman,” seperti yang dikutip dari dokumen-dokumen pengadilan.

## Harley-Davidson Mencari Deklarasi dan Penghancuran Bahan yang Menjiplak
Harley-Davidson meminta pengadilan untuk mendeklarasikan bahwa Next telah melanggar merek dagangnya dan memerintahkan perusakan “seluruh bahan yang menjiplak”. Meskipun tidak menyebutkan jumlah kerugian yang diajukan, Next merupakan salah satu peritel mode dan perlengkapan rumah terbesar di Inggris, yang menjual merek produk dari pihak ketiga serta produk labelnya sendiri. Perusahaan itu menyatakan bahwa mereka menyadari klaim tersebut tetapi menolak untuk berkomentar. Dalam gugatan hukumnya ke pengadilan Inggris, kelompok sepeda motor yang berbasis di Milwaukee ini menampilkan gambar logo mereka bersama dengan produk Next yang diduga melanggar.

## Langkah Perlindungan Merek Dagang oleh Harley-Davidson
Harley-Davidson telah membangun bisnis pakaian selama bertahun-tahun, mencatatkan penjualan sebesar $64 juta dalam kuartal terbarunya. Perusahaan tersebut menyebut dalam gugatannya bahwa mereka telah menjual “produk bermerk di Inggris, termasuk pakaian dan perlengkapan, selama beberapa dekade.” Mereka telah terlibat dalam beberapa pertempuran hukum belakangan ini untuk melindungi merek dagang mereka, dan dalam laporan tahunan terbarunya, mereka menyatakan memiliki “program pendaftaran dan penegakan merek dagang yang ketat di seluruh dunia untuk menjaga dan memperkuat nilai merek dagang serta mencegah penggunaan yang tidak sah.”

## Pengembangan Sejarah dan Nilai Merek Harley-Davidson
William Harley dan Arthur Davidson mendirikan perusahaan ini pada tahun 1903 bersama dengan dua saudara kandung kedua orang tersebut. Selain bisnis sepeda motor dan suku cadangnya, Harley-Davidson juga telah membangun lini pakaian selama bertahun-tahun. Mereka menyatakan dalam gugatan tersebut bahwa desain yang digunakan oleh Next akan “mengingatkan sebagian besar masyarakat pada citra Harley.” Harley-Davidson telah menolak untuk memberikan komentar terkait tuntutan hukum ini.

## Statistik dan Informasi Lanjutan
Menurut dokumen-dokumen pengadilan, T-shirt yang dijual oleh Next yang diduga menjiplak logo Harley-Davidson ini telah ditawarkan dan terjual dalam berbagai ukuran untuk anak-anak mulai dari usia 3 hingga 16 tahun, dengan harga berkisar antara £12 hingga £17, yang baru-baru ini didiskon menjadi £6 hingga £8.50. Harley-Davidson merupakan salah satu merek ikonik di dunia motor, dan tindakan hukum mereka terhadap Next ini menunjukkan komitmen mereka untuk melindungi nilai merek dagang mereka.

## Kesimpulan
Gugatan hukum Harley-Davidson terhadap Next menyoroti pentingnya perlindungan merek dagang bagi perusahaan besar, terutama dalam industri yang kompetitif. Sebagai perusahaan yang telah berdiri selama lebih dari seabad, Harley-Davidson telah membangun nilai merek yang kuat, dan mereka tidak ragu untuk mengambil tindakan hukum jika merasa nilai merek mereka terancam. Dengan merek-merek asli seperti Harley-Davidson, perlindungan merek dagang menjadi sangat penting untuk menjaga citra perusahaan dan memastikan bahwa konsumen tidak tertipu oleh produk palsu yang menjiplak merek terkenal.

Ringkasan



Harley-Davidson menggugat Next di Pengadilan Tinggi London atas klaim bahwa kaos “berinspirasi motor” yang dijual oleh pengecer Inggris itu meniru logo perusahaan sepeda motor AS. Pembuat sepeda itu mengklaim bahwa pakaian tersebut, yang dihiasi dengan sayap malaikat biker, api, dan teks “Rise and Roar” di dada, melanggar merek dagangnya. Sedangkan Next mengklaim bahwa desain kaos mereka terinspirasi oleh motor.

Apakah Anda mengikuti perkembangan kasus hukum ini? Bagaimana pendapat Anda tentang perseteruan merek dagang antara perusahaan besar seperti Harley-Davidson dan retailer seperti Next? Silakan bagikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah ini!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif

Exit mobile version