Mengapa Wall Street Gelisah Tentang Pengiriman Tesla di Kuartal 1?

660ad2543f923f7dab030bcb.jpeg

Tesla Diperkirakan Akan Alami Penurunan Penjualan di Kuartal Pertama

Perkiraan dari Morgan Stanley, Wedbush Securities, dan Deutsche Bank menunjukkan adanya penurunan dalam pengiriman kuartal pertama perusahaan pembuat mobil listrik tersebut, dengan beberapa analis bahkan mempersiapkan penurunan penjualan tahunan pertamanya sejak 2020. Konsensus analis menempatkan jumlah pengiriman sebanyak 477.000 unit untuk Q1, menurut UBS, yang telah memangkas perkiraannya menjadi 432.000 unit.

Penurunan Pengiriman dan Tantangan yang Dihadapi Tesla

Menurut survei analis oleh Bloomberg, perkiraan pengiriman rata-rata adalah sebanyak 453.964 kendaraan untuk Q1 – turun lebih dari 6% dari kuartal sebelumnya. Emmanuel Rosner dari Deutsche Bank juga memangkas perkiraan pengirimannya dari 427.000 unit menjadi 414.000 unit. Analis dari Wedbush menyebut pengiriman Tesla di Q1 sebagai “kuartal mimpi buruk untuk Tesla.”

Analisis dari Wedbush Securities menggambarkan situasi yang dihadapi Tesla sebagai “situasi code red.” Mereka mengatakan bahwa perusahaan tengah menghadapi “hari-hari gelap” di China dalam hal permintaan. Kompetisi yang ketat dan penurunan permintaan di China membuat Tesla kehilangan tempat sebagai produsen mobil listrik teratas di dunia pada bulan Januari.

Elon Musk Pusatkan Pemasaran pada Teknologi Pengemudi Otomatis

Seiring investor dengan cemas menantikan angka pengiriman Tesla, CEO Elon Musk telah memperkuat pemasaran perusahaan terkait kemampuan teknologi pengemudi otomatisnya. Pekan lalu, Tesla mulai menawarkan uji coba gratis selama sebulan untuk perangkat lunak Full Self-Driving mereka. Perangkat lunak bantu pengemudi ini dijual seharga $12.000 atau $199 per bulan sebagai tambahan, sesuatu yang bisa meningkatkan margin keuntungan Tesla dan meningkatkan perangkat lunai tersebut.

Tantangan Masa Depan bagi Tesla

Selama beberapa bulan terakhir, saham Tesla telah turun sekitar 30% sejauh ini di tahun ini sambil juga mengalami penurunan peringkat oleh beberapa firma di Wall Street. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Daniel Ives dari Wedbush Securities mengatakan Tesla berada dalam “situasi code red.” Dia menambahkan bahwa perusahaan sedang menghadapi “hari gelap” di China dalam hal permintaan. Dengan persaingan ketat dan penurunan permintaan di China, Tesla dan BYD dari China terlibat dalam perang harga untuk menarik konsumen.

Dampak dari Tantangan Tersebut pada Tesla

Dampak dari tantangan tersebut tampak pada keadaan Tesla saat ini. Perubahan dalam estimasi pengiriman pembuat mobil listrik tersebut oleh berbagai institusi keuangan besar menunjukkan adanya tekanan yang signifikan pada perusahaan. Kemungkinan adanya penurunan penjualan serta perubahan dalam posisi pasar internasional merupakan hal yang harus diatasi oleh Tesla dalam menghadapi tantangan kedepannya.

Ringkasan



Morgan Stanley, Wedbush Securities, dan Deutsche Bank semuanya memprediksi penurunan pengiriman kuartal pertama Tesla, dengan beberapa analis bahkan mempersiapkan penurunan penjualan tahunan pertamanya sejak 2020. Analysts memperkirakan jumlah pengiriman sebesar 477.000 pada Q1, menurut UBS, yang telah memangkas perkiraannya menjadi 432.000. Analis lain dari Bloomberg juga memperkirakan penurunan lebih dari 6% dari kuartal sebelumnya.

Wedbush menyebut pengiriman Q1 perusahaan sebagai “sebuah kuartal mimpi buruk bagi Tesla.” Menghadapi tantangan persaingan dan penurunan permintaan di China, Tesla sudah mulai kehilangan pangsa pasar kepada perusahaan Cina BYD. Bagaimana Anda melihat kondisi Tesla saat ini? Apakah Anda percaya perusahaan ini bisa bangkit dari masa-masa sulit ini? Silakan bagikan pendapat Anda di bawah ini.

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif

Exit mobile version