Mengulik Keterlibatan Tesla dalam Bisnis China
Elon Musk, pendiri Tesla, percaya bahwa ia memiliki hubungan khusus dengan pejabat China yang berpengaruh. Namun, manuver yang dilakukan China terhadap perusahaan asing seringkali tidak berujung baik. Tesla, sebagai produsen mobil asing pertama yang tidak diwajibkan oleh pemerintah China untuk bermitra dengan perusahaan lokal, masih tidak luput dari genggaman China.
China telah memiliki jadwal tertentu yang dikenal sebagai “utility timetable” dalam berurusan dengan bisnis asing. Ketika sebuah perusahaan asing mulai memberikan manfaat yang tidak terbatas, biasanya mereka akan mengembangkan pasar, menjadi model operasi untuk perusahaan lokal menirunya, hingga pada akhirnya perusahaan asing akan digantikan oleh produk lokal yang kurang berkualitas. Dan akhirnya, perusahaan asing tersebut keluar dari pasar China.
Tesla sebagai Korban
Perusahaan asing di China seringkali dipaksa untuk menyerahkan kendali operasionalnya kepada warga negara China. Dalam kasus Tesla, Tom Zhu telah ditunjuk untuk mengambil alih operasi Tesla di China. Namun, hal ini dapat menandakan akhir dari keberadaan Tesla di China, karena aturan keamanan nasional China mewajibkan warga negaranya untuk mendukung operasi intelijen negara tersebut.
Ke depannya, walaupun Musk mungkin masih memberikan manfaat kepada China, kemungkinan besar Tesla akan diakuisisi oleh perusahaan lokal China. Seiring berjalannya waktu, Tesla buatan China akan mengalahkan penjualan Tesla dari luar China. Dan kesepakatan bisnis ini tidak dapat diubah oleh korban, hanya bisa dimanfaatkan oleh pihak China.
Potensi Gugatan Para Pemegang Saham
Dalam kesepakatan antara China dan Tesla, sebenarnya korban sudah dapat melihat akhir dari kerja sama tersebut. Namun, mereka tidak dapat berbuat banyak selain mencoba memperpanjang manfaat yang diberikan dengan memuji kehebatan kereta api China. Dalam deal ini, pihak China memberikan tekanan dan penderitaan kepada korban dalam menunggu akhir yang tak terelakkan.
Kesimpulan
Dalam menghadapi situasi di China, perusahaan asing harus berhati-hati dan siap menghadapi konsekuensi yang mungkin terjadi. Kasus Tesla di China menjadi contoh nyata bagaimana negara tersebut dapat mengontrol dan mengarahkan bisnis asing sesuai dengan kepentingan mereka. Pendidikan bisnis di masa depan akan banyak membahas kasus-kasus semacam ini sebagai pembelajaran terhadap strategi perusahaan asing dalam berbisnis di China.
Ringkasan
Pengalaman Tesla di China akan menjadi studi kasus sekolah bisnis suatu hari nanti, meskipun tidak dalam arti yang baik. Elon Musk mengira memiliki hubungan istimewa dengan pejabat Tiongkok yang berkuasa. Bagaimana hubungan ini memengaruhi keberlangsungan Tesla di pasar mobil listrik?
Bagaimana skema waktu “utility” bisnis luar negeri di China memengaruhi perusahaan seperti Tesla? Apakah Anda percaya bahwa perusahaan asing dapat bertahan di China selama mereka memberikan manfaat kepada partai? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi hubungan bisnis di negara lain? Berikan pendapat Anda dan bagikan pandangan Anda tentang dinamika ini.
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif