Pemerintah Mengenakan Pajak pada Mobil Listrik: Apa Akibatnya Bagi Pengurangan Pendapatan dari Pajak Bahan Bakar sebesar $110 Miliar?

Mendesak Untuk Memperkenalkan Pajak Baru bagi Kendaraan Listrik

Pengambil kebijakan global sedang menerapkan pajak baru bagi kendaraan listrik karena peralihan dari mesin pembakaran mengancam akan meninggalkan kekosongan sebesar $110 miliar dalam penerimaan pemerintah akibat penurunan penerimaan dari pajak bahan bakar.

Tren Pajak Terbaru bagi Kendaraan Listrik

Di Inggris, Selandia Baru, Israel, dan sebagian besar negara bagian AS, di antara yurisdiksi yang memperkenalkan perubahan dan biaya pajak bagi kendaraan listrik dan kendaraan hybrid untuk mengumpulkan dana dan mengimbangi penurunan pajak bensin dan diesel. Pemilik kendaraan listrik dan para penggiat lingkungan mengatakan bahwa langkah-langkah ini akan memperlambat peralihan masyarakat dari kendaraan dengan emisi tinggi ke alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Implikasi untuk Pertumbuhan Kendaraan Listrik

Sementara penjualan global diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi tahun ini, margin keuntungan yang menurun dan pertumbuhan yang lebih lambat membuat produsen otomotif mengurangi rencana elektrifikasi mereka. Direktur transportasi di American Council for an Energy-Efficient Economy, Rachel Aland, mengatakan bahwa penerimaan pajak bahan bakar selama ini telah menurun karena peningkatan efisiensi bahan bakar kendaraan dengan mesin pembakaran internal. Pesatnya peningkatan kendaraan listrik di jalan membuat tekanan ekstra pada sumber penerimaan pemerintah yang penting.

Kontribusi Pengurangan Konsumsi Minyak Bumi

Menurut International Energy Agency, pada tahun 2030 kendaraan listrik diproyeksikan akan menggantikan 6 juta barel minyak per hari dari konsumsi minyak global. Permintaan pada tahun 2023 mencapai 102 juta barel per hari. Data IEA menunjukkan bahwa peralihan ke kendaraan listrik telah menyebabkan kehilangan pendapatan sebesar $10 miliar dari pajak bensin dan diesel secara global tahun lalu.

Kebijakan Pajak Baru di Negara-Negara Tertentu

Di bulan lalu, Selandia Baru memperkenalkan biaya penggunaan jalan berdasarkan jarak tempuh untuk kendaraan listrik dan plug-in hybrid untuk pertama kalinya, sebagai langkah untuk meningkatkan pendapatan untuk pemeliharaan jalan seiring dengan penurunan penerimaan pajak bahan bakar. Pemilik kendaraan EV ringan dikenakan biaya NZ$76 ($46) per 1.000 km, sedangkan pemilik plug-in hybrid harus membayar NZ$38 per 1.000 km.

Implementasi Pajak Perjalanan di Israel

Otoritas pajak Israel juga mengusulkan biaya perjalanan serupa untuk kendaraan listrik yang direncanakan akan berlaku pada tahun 2026 untuk mengatasi kemacetan dan defisit anggaran. Namun, banyak negara yang mengalami penurunan pendapatan pajak bahan bakar, seperti Inggris dan Irlandia, selama ini enggan memperkenalkan biaya pengguna jalan berdasarkan jarak tempuh yang tidak populer bagi kendaraan listrik.

Solusi Alternatif untuk Masa Depan Kendaraan Listrik

Meskipun pemasangan biaya pendaftaran pada EV tidak akan memecahkan tantangan yang dihadapi negara bagian AS dan otoritas federal akibat berkurangnya pajak bensin, Anggaran Kantor Congressional memperkirakan bahwa US Highway Trust Fund akan tidak mencukupi pada tahun 2028 tanpa reformasi kebijakan. David Metz dari Centre for Transport Studies, University College London, menyatakan bahwa negara-negara perlu untuk memikirkan sistem pembayaran biaya pengguna jalan yang baru baik untuk menggantikan penerimaan pajak bahan bakar yang hilang maupun untuk mengurangi kemacetan jalan dan mengurangi kendaraan yang menimbulkan polusi.Metz menambahkan bahwa sistem tarif yang ada di Stockholm dan London menjadi contoh potensial untuk diikuti dan diperluas.

Abort Pajka Baru untuk Kendaraan Listrik di Amerika

Di AS, sedikitnya 38 negara bagian membebankan biaya pendaftaran tahunan bagi pemilik mobil EV dan hybrid, termasuk beberapa negara bagian yang sebelumnya menawarkan insentif bagi pembelian atau pengisian ulang mobil EV yang melebihi subsidi federal sebesar $7.500 untuk kendaraan yang memenuhi syarat.

Kesimpulan

Kesimpulannya, kebijakan tariff baru bagi kendaraan listrik menjadi langkah yang berat bagi pemilik kendaraan listrik dan pemerintah. Namun, perdebatan ini menjadi semakin penting karena masalah konsumsi bahan bakar minyak dan pajak bahan bakar sebagai sumber pemasukan utama pemerintah. Sementara ini, perlu ada solusi yang dapat mengimbangi antara fasilitas yang diperlukan untuk kendaraan listrik dan pajak yang seharusnya diperoleh oleh pemerintah guna membayar biaya pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur transportasi.

Ringkasan



Pengambil keputusan global mulai menerapkan pajak baru pada kendaraan listrik karena peralihan dari mesin pembakar mengancam akan menyebabkan kekurangan pendapatan sebesar $110 miliar dari pajak bahan bakar. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengkompensasi penurunan pendapatan dari pajak bensin dan diesel dengan memperkenalkan perubahan pajak dan biaya yang berlaku untuk kendaraan listrik dan hibrida.

Bagaimana pendapat pembaca tentang kebijakan penambahan pajak ini terhadap kendaraan listrik? Apakah menurut Anda hal ini dapat menghambat peralihan ke kendaraan ramah lingkungan? Jangan ragu untuk berbagi pemikiran dan pandangan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif

Exit mobile version