Electric Buses and Coaches: Debunking Common Myths
Pengenalan
Bus listrik semakin populer karena sifat ramah lingkungan dan efisiensinya dalam mengurangi emisi karbon. Namun, masih banyak mitos seputar kendaraan listrik yang mungkin membuat orang ragu untuk mengadopsinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa mitos umum tentang bus dan bis listrik.
Mitos Pertama: Emisi Gas Rumah Kaca
Meskipun emisi karbon yang tertanam dalam kendaraan listrik baru lebih tinggi daripada kendaraan bermesin pembakaran dalam, namun perubahan itu terjadi sangat cepat. Dalam waktu setahun, sebuah bus listrik akan mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 70% dan, dalam waktu setidaknya tiga tahun, akan melampaui emisi tertanam dalam kendaraan listrik. Hal ini tergantung pada bagaimana listrik yang digunakan untuk mengisi baterai kendaraan listrik. Analisis siklus hidup menunjukkan bahwa bus baterai mencapai penghematan gas rumah kaca sebesar 50% dibandingkan dengan diesel konvensional.
Mitos Kedua: Daur Ulang Baterai
Baterai kendaraan listrik memang bisa didaur ulang, namun jumlah baterai bekas yang ada untuk didaur ulang masih sedikit, dan proses daur ulang tersebut tergantung pada volume. Baterai bus tidak hanya bertahan hingga delapan tahun, tetapi juga setelah umur pertama mereka, seringkali dipakai kembali sebagai baterai statis untuk rumah dan pabrik, di mana mereka akan bertahan selama delapan tahun atau lebih.
Mitos Ketiga: Bahaya Kebakaran
Ada masalah dengan baterai kendaraan yang terbakar, namun bukan tentang seberapa sering kejadian tersebut terjadi. Namun, secara proporsional, kendaraan listrik setidaknya sepuluh kali lebih jarang terbakar daripada kendaraan bensin atau diesel. Beberapa bus memiliki baterai tipe NMC, tetapi sekarang produsen lain beralih ke baterai Lithium Ferrous Phosphate, yang dapat mengurangi risiko ini lebih lanjut.
Mitos Keempat: Efisiensi Bus dan Bis Listrik
Bus listrik memiliki efisiensi sekitar 0,67 kWh per km, dengan jangkauan lebih dari 200 mil. Kendaraan listrik umumnya lebih ekonomis dalam layanan perkotaan, di mana mereka memulihkan energi saat melambat. Meskipun tidak semua rute cocok untuk bus atau bis listrik, kebanyakan operasi harian berada dalam jangkauan 180 mil yang ada.
Mitos Kelima: Pengadaan Bahan Bakar dan Biaya Operasional
Meskipun kendaraan listrik jauh lebih mahal daripada kendaraan diesel untuk dibeli, biaya operasionalnya jauh lebih rendah. Bukan hanya bahan bakar listrik yang lebih murah, tetapi juga biaya servis yang lebih rendah, karena ada sedikit part yang bergerak dan risiko kerusakan mekanis yang lebih rendah. Selama umur kendaraan, penghematan sangat signifikan, tidak hanya dalam hal bahan tetapi juga biaya tenaga kerja dan biaya kerusakan.
Mitos Keenam: Sumber dan Dampak Lingkungan
Baterai kendaraan menggunakan berbagai logam, dan hanya kobalt yang dikaitkan dengan tenaga kerja anak dan minoritas tambang terbuka. Produsen sekarang mencari baterai jenis baru yang lebih tahan lama dan efisien daripada baterai litium ion yang kita gunakan sekarang.
Kesimpulan
Meskipun masih ada beberapa ketidakpastian seputar kendaraan listrik, fakta menunjukkan bahwa bus dan bis listrik memiliki potensi besar dalam mengurangi emisi dan biaya operasional. Dengan teknologi yang terus berkembang dan kesadaran lingkungan yang meningkat, bus dan bis listrik semakin menjadi pilihan menarik bagi transportasi masa depan.
Pertanyaan Umum
1. Apakah emisi karbon dioksida pada bus listrik akan berkurang seiring berjalannya waktu?
Ya, dalam setahun, bus listrik akan mengurangi emisi karbon dioksida hingga 70% dan dalam waktu paling lama tiga tahun, bus listrik akan melewati emisi tertanam pada EV.
2. Apakah baterai bus listrik bisa didaur ulang?
Ya, baterai bus tidak hanya bertahan selama lebih dari delapan tahun namun setelah masa pakai pertama, seringkali dipakai kembali sebagai baterai statis untuk rumah dan pabrik.
3. Apakah bus listrik rentan terjadi kebakaran?
Ya, ada masalah dengan baterai kendaraan yang terjadi kebakaran. Namun, mobil listrik setidaknya sepuluh kali lebih sedikit kemungkinan terbakar daripada mobil bensin atau diesel.
4. Apakah bus listrik lebih efisien dalam operasinya daripada diesel?
Ya, bus listrik memiliki efisiensi 0,67 kWh per km dan rentang lebih dari 200 mil, membuatnya cocok untuk kebanyakan operasi bus dan sebagian besar perjalanan harian.
5. Apakah kendaraan listrik lebih mahal daripada kendaraan diesel?
Ya, kendaraan listrik lebih mahal dalam pembelian namun biaya operasionalnya jauh lebih rendah, termasuk biaya perawatan yang hanya setengah dari bus diesel.
Ringkasan
Ada berbagai mitos tentang bus listrik dan mobil listrik. Beberapa mengatakan bahwa emisi karbon tertanam di EV baru lebih tinggi daripada kendaraan bahan bakar konvensional, namun hal itu berubah dengan cepat. Bus listrik dapat mengurangi emisi CO2 hingga 70% dalam satu tahun, dan akan melampaui emisi tertanam dalam EV setelah tiga tahun. Bus baterai juga lebih efisien dalam hal penghematan gas rumah kaca dibandingkan dengan diesel konvensional.
Apakah Anda tahu bahwa bus baterai dapat didaur ulang dan dipakai kembali sebagai baterai statis? Apakah Anda percaya bahwa meskipun bus listrik lebih mahal dalam pembelian, biaya operasionalnya jauh lebih rendah daripada diesel? Bagaimana pendapat Anda tentang keunggulan bus listrik dalam hal efisiensi dan lingkungan? Silakan berikan komentar dan tanggapan Anda di bawah ini.
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif