Kedominan Cina Mendorong Nissan dan Honda Bergabung dalam Kolaborasi Mobil Listrik dan Kecerdasan Buatan – Apa yang Membuat Mereka Bekerja Sama?

1710610236 0x0.jpg

Guntur, Indonesia – Pada hari Jumat, terungkap bahwa dua produsen mobil terbesar di Jepang, Nissan dan Honda, akan menjajaki aliansi strategis di bidang mobil listrik dan kecerdasan buatan. Keputusan ini diambil untuk mengejar ketertinggalan dari kompetitor China yang telah memimpin di industri mobil listrik sementara perusahaan Jepang lebih fokus pada mobil hibrida.

Menurut Japan Times, tujuan dari langkah ini adalah untuk mengejar ketertinggalan dari pesaing China yang telah memimpin di mobil listrik sementara perusahaan Jepang lebih fokus pada mobil hibrida. Pernyataan bersama dari kedua mitra baru tersebut menyatakan, “Untuk lebih mempercepat upaya menuju netralitas karbon dan nol kecelakaan lalu lintas, akan penting untuk memperkuat teknologi lingkungan dan elektrifikasi serta pengembangan perangkat lunak,” menurut pernyataan bersama tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers bersama, CEO Nissan Motor, Makoto Uchida, menyampaikan, “Kita menghadapi pesaing baru selain produsen otomotif yang sudah mapan.” Dia menambahkan, “Merek-merek baru ini dengan produk inovatif dan model bisnis baru sedang membuat terobosan ke pasar otomotif dan mencoba mendominasi dengan memanfaatkan daya saing harga yang luar biasa dan kecepatan yang menakjubkan.”

Sementara itu, berdasarkan pernyataan Presiden Honda, Toshihiro Mibe, sektor otomotif sedang mengalami “transformasi sekali dalam seabad.” Dia menyatakan bahwa kriteria studi mereka adalah apakah sinergi teknologi dan pengetahuan yang telah dibangun oleh perusahaan mereka akan memungkinkan mereka menjadi pemimpin industri dengan menciptakan nilai baru bagi industri otomotif.

Di Jepang, penjualan mobil hibrida mencapai rekor tinggi popularitas, dengan mesin pembakaran dalam dan daya baterai digabungkan menjadi 40% dari penjualan pada tahun 2022. Namun, fokus berat produsen mobil Jepang pada mobil hibrida telah membuat mereka tertinggal dalam memenuhi permintaan yang semakin meningkat untuk mobil listrik penuh.

Berdasarkan Chris Redl, seorang analis otomotif di Jepang, “kedua perusahaan ini tidak memiliki skala yang cukup tinggi untuk menciptakan margin keuntungan yang cukup… jadi sebenarnya mereka berada di bawah tekanan untuk menciptakan kemitraan.” Dia juga menambahkan, “Meskipun mereka adalah pesaing sengit secara historis, lebih masuk akal bagi Nissan untuk bergabung dengan perusahaan Jepang seperti Honda, daripada memiliki persaingan budaya dengan mitra aliansi seperti Renault.”

Sebelumnya, Jepang adalah negara eksportir mobil terbesar di dunia, namun pada tahun lalu, China menyalip Jepang dan menjadi eksportir mobil terbesar di dunia. Pada tahun 2022, mobil listrik mencapai hingga 20% dari mobil baru yang terjual di China, sementara di Jepang hanya 1,7% mobil yang terjual merupakan mobil listrik.

Pertanyaan Umum


1. Apa yang menjadi alasan Nissan dan Honda untuk menjajaki aliansi strategis di bidang mobil listrik dan kecerdasan buatan?
Jawaban: Untuk mengejar pesaing China yang telah unggul dalam mobil listrik sementara perusahaan Jepang lebih fokus pada mobil hibrida.

2. Apa harapan yang ingin dicapai dalam aliansi yang direncanakan oleh Nissan dan Honda?
Jawaban: Mempercepat upaya menuju netralitas karbon dan nol kecelakaan lalu lintas.

3. Apa saja hal yang akan diteliti dalam studi kelayakan aliansi antara Nissan dan Honda?
Jawaban: Komponen inti terkait mobil listrik, platform perangkat lunak otomotif, dan barang tambahan.

4. Mengapa menurut CEO Nissan, Makoto Uchida, penting bagi perusahaan untuk melakukan kerja sama dengan Honda dalam menghadapi persaingan baru di pasar otomotif?
Jawaban: Untuk tidak kalah dengan pesaing baru yang memiliki produk inovatif dan model bisnis baru.

5. Bagaimana kondisi penjualan mobil listrik di Jepang dibandingkan dengan negara lain seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat?
Jawaban: Penjualan mobil listrik di Jepang hanya sekitar 1,7% dari total penjualan mobil, jauh di bawah tingkat penjualan di Eropa Barat dan Amerika Serikat.

Ringkasan



Pabrikan mobil Jepang, Nissan, dan Honda, merencanakan kerja sama strategis di bidang mobil listrik dan kecerdasan buatan. China memaksa kedua perusahaan otomotif terbesar Jepang ini untuk mengambil tindakan strategis dalam menghadapi EV dan AI. Bisakah kemitraan ini membantu mereka mengejar ketertinggalan dari pesaing China di pasar mobil listrik?

Bagaimana dampak dari fokus berat produsen mobil Jepang pada hibrida terhadap permintaan mobil listrik yang semakin meningkat? Apakah kerja sama antara Nissan dan Honda akan membantu mereka menemukan solusi untuk bersaing di pasar yang dipenuhi dengan mobil listrik? Bagikan pendapat dan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif

Exit mobile version