Menarik! Berita Terbaru: Tesla Memotong Produksi, Bagaimana Dampaknya pada EV Bubble?

tesla.jpg

EV Bubble Watch: Tesla Memotong Produksi

Produsen mobil listrik, Tesla, menjadi sorotan karena memotong produksi Model Y di China selama kuartal kedua. Beberapa analis mengindikasikan potensi penurunan produksi hingga 20% antara Maret dan Juni. Berita ini menunjukkan bahwa permintaan untuk mobil listrik bisa turun seiring dengan penurunan produksi tersebut.

EV Bubble Bursting

Sejak beberapa tahun lalu, gelembung mobil listrik mengalami beberapa gelombang penurunan. Puncak harga dari perusahaan mobil listrik seperti Rivian Automotive mencapai lebih dari $140 setelah penawaran saham perdana mereka. Polestar, perusahaan mobil listrik yang dibentuk setelah SPAC, mengalami penurunan dramatis. Dan Fisker yang telah dihapus dari bursa saham dan diperdagangkan di luar bursa kemungkinan besar akan mengajukan kebangkrutan.

Tingkat Bubble untuk Tesla

Tesla adalah saham mobil listrik yang potensial dianggap sebagai saham gelembung. Perbandingan P/E ke depannya adalah 54 kali lipat. Selain itu, saham ini diperdagangkan sekitar 10 kali lipat dari harga sahamnya pada tahun 2019 ($179 dibandingkan $17). Dengan pemotongan produksi Model Y di China, saham Tesla seharusnya tidak dianggap sebagai saham pertumbuhan.

Tidak Ada Banteng yang Usil

Tidak biasanya, para pembuat pasar yang berspekulasi tidak berani bertaruh melawan Tesla, dengan persentase short float hanya sebesar 3.78%. Para investor nilai tidak memegang saham GM, Stellantis, atau Ford juga. Penjualan di sektor otomotif berisiko turun lebih jauh. Namun, untuk saat ini, keuntungan tidak akan melemah kecuali perusahaan otomotif menyerah dan mengurangi harga jual. Mereka awalnya bersedia untuk biarkan tingkat persediaan naik tetapi sekarang mungkin tidak lagi melakukannya.

Kesimpulan

Pantau terus hasil kuartalan Tesla. Perhatikan jika margin operasional turun di bawah 8% dalam laporan kuartalan berikutnya. Ini akan memberi indikasi yang lebih jelas tentang stabil atau tidaknya kondisi finansial Tesla di tengah gejolak pasar mobil listrik.

Melihat Perkembangan Industri Mobil Listrik

Industri mobil listrik sedang mengalami periode yang menarik, dengan beberapa perusahaan besar mengalami penurunan signifikan. Polestar dan Fisker menjadi contoh yang menunjukkan risiko yang dihadapi oleh produsen mobil listrik saat ini.

Tantangan bagi Tesla

Tesla sebagai pemimpin pasar mobil listrik juga tidak luput dari risiko yang dihadapi industri ini. Pemotongan produksi dan penurunan permintaan menunjukkan bahwa perusahaan ini harus tetap waspada terhadap berbagai kendala yang bisa mempengaruhi kinerja keuangannya.

Dorongan bagi para Investor

Investor di sektor otomotif harus mempertimbangkan secara cermat tentang posisi investasi mereka dalam saham-saham mobil listrik. Kondisi pasar yang volatile bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap nilai investasi.

Kesimpulan

Gelembung mobil listrik mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, dengan beberapa perusahaan besar yang mengalami kesulitan. Tesla, sebagai salah satu pemimpin pasar, harus tetap waspada terhadap berbagai risiko yang mungkin timbul di masa mendatang. Pantau terus perkembangan industri mobil listrik untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan berkelanjutan.

Pertanyaan Umum


1. Apa yang dimaksud dengan gelembung kendaraan listrik yang dikurangi produksinya oleh Tesla?
Jawaban: Gelembung kendaraan listrik merupakan kondisi di mana harga saham perusahaan mobil listrik melonjak secara tidak wajar. Tesla memotong produksi Model Y di China pada kuartal kedua tahun 2024.

2. Mengapa saham Tesla dianggap sebagai saham gelembung?
Jawaban: Saham Tesla dianggap sebagai saham gelembung karena forward P/E-nya adalah 54 kali lipat dan harga sahamnya sekitar 10 kali lipat dari harga saham pada tahun 2019 ($179 dibandingkan dengan $17).

3. Apa yang terjadi dengan perusahaan kendaraan listrik lainnya seperti Polestar dan Rivian?
Jawaban: Perusahaan kendaraan listrik seperti Polestar dan Rivian mengalami penurunan dramatis dalam sahamnya setelah awalnya melonjak. Polestar bahkan harus menunda laporan tahunan mereka.

4. Mengapa investor nilai tidak memegang saham GM, Stellantis, atau Ford?
Jawaban: Investor nilai tidak memegang saham GM, Stellantis, atau Ford karena penjualan di sektor otomotif berisiko turun lebih jauh, dan laba tidak akan melemah sampai perusahaan otomotif menyerah dan memangkas harga.

5. Apa yang harus diperhatikan dari hasil kuartalan Tesla selanjutnya?
Jawaban: Perhatikan margin operasional Tesla jangan sampai turun di bawah 8% dalam laporan kuartal selanjutnya.

Ringkasan



Gelembung kendaraan listrik membuat banyak gelombang. Rivian Automotive (RIVN) mencapai puncak di atas $140 setelah penawaran umum perdana sekitar tiga tahun lalu. Perusahaan EV yang terstruktur pasca-SPAC seperti Polestar (PSNY) mengalami penurunan dramatis. Polestar menunda penyampaian laporan tahunannya dengan alasan yang tidak diketahui, meningkatkan risiko delisting.

Fisker, yang sekarang dihapus dari bursa dan diperdagangkan di luar bursa, kemungkinan akan mengajukan kebangkrutan. Tesla (TSLA) satu-satunya saham EV yang mungkin dianggap sebagai saham gelembung. P/E forwardnya 54 kali dan perdagangan sahamnya sekitar 10 kali lipat dari harga sahamnya pada 2019 ($179 dibandingkan dengan $17).

Bagaimana pandangan Anda tentang gelembung kendaraan listrik dan dampaknya pada pasar saham? Apakah Anda berpikir Tesla masih layak diinvestasikan? Mari berbagi pendapat Anda di kolom komentar!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif

Exit mobile version