Rahasia Pabrik Baterai yang Mendukung Kendala Mobil Listrik GM

a chevrolet ultium ev charger at the detroit auto show in 2023 photographer nic antaya bloomberg.jpg

General Motors Co. (GM) berusaha keras untuk memperbaiki masalah dalam bisnis mobil listriknya untuk memenuhi janji yang dibuat oleh CEO Mary Barra lima tahun yang lalu. Meskipun demikian, perjalanan GM masih panjang untuk mencapai target tersebut.

**Menyelesaikan Masalah Produksi**

Setelah keluar dari pasar utama seperti Eropa dan India, Barra memberitahu karyawan GM pada tahun 2019 bahwa perusahaan tersebut sedang beralih strategi untuk bertaruh pada mobil listrik (EVs) dan mobil otonom. GM tidak hanya ingin bertahan di era transportasi baru yang didorong teknologi; mereka ingin menjadi pemimpin.

Namun, peralihan tersebut penuh dengan keterlambatan, termasuk masalah otomatisasi dan bug perangkat lunak yang membuat GM gagal mencapai target pengiriman EV selama dua tahun terakhir. Memperbaiki pabrik EV menjadi kesempatan terakhir bagi Barra untuk mengubah GM menjadi perusahaan transportasi masa depan.

**Kendala Produksi EV**

GM berencana untuk membangun 200.000 hingga 300.000 mobil listrik tahun ini dengan baterai Ultium yang dikagum-kagumi, sekitar 20 kali lipat produksi tahun lalu. Namun, perusahaan masih harus memperluas produksi dengan lebih cepat agar dapat mencapai target yang ditetapkan.

**Tantangan di Pabrik Battery**

GM menghadapi tantangan di pabrik EV pertamanya, Factory Zero, yang merupakan percobaan pertama industri otomotif untuk meningkatkan produksi jalur perakitan yang sepenuhnya otomatis dengan sel baterai berbentuk kantung. Pabrik ini telah mengalami insiden kebakaran dan kebocoran gas baterai yang dapat mempengaruhi kualitas produksi.

**Permasalahan Perangkat Lunak**

GM juga dihadapkan pada keterlambatan di EV Chevy Blazer akibat masalah perangkat lunak infotainment internal yang disebut sebagai pengganti Apple CarPlay dan Google Android Auto. Setelah memperbaikinya, penjualan Blazer EV dilanjutkan.

**Tantangan Industri Otomotif**

Tidak hanya GM, Volkswagen dan Toyota juga mengalami kendala dalam produksi mobil listrik. Penjualan EV global melambat karena harga yang tinggi dan kebutuhan akan infrastruktur pengisian daya yang menyulitkan konsumen untuk beralih ke kendaraan listrik.

**Pentingnya EV bagi GM**

GM menginvestasikan banyak sumber daya dalam EV karena Barra ingin mengubah GM menjadi perusahaan teknologi dengan pendapatan yang meningkat. Namun, GM harus memperbaiki produksi EV untuk memenuhi target produksi yang telah ditetapkan.

**Subsidi Pemerintah sebagai Pendorong**

GM berharap mendapatkan subsidi pemerintah untuk setiap EV yang diproduksi, yang dapat mencapai miliaran dolar hingga GM mencapai target produksi 1 juta EV pada tahun 2026. Namun, hingga saat ini GM belum mencapai target produksi yang diharapkan.

**Tantangan di Masa Depan**

Industri otomotif menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produksi EV dan memastikan kualitas yang baik. GM harus terus memperbaiki masalah produksi dan perangkat lunak untuk memenuhi target yang ditetapkan dan meraih posisi terdepan dalam pasar mobil listrik yang semakin berkembang di seluruh dunia.

Pertanyaan Umum


1. Apa yang menjadi fokus utama General Motors Co. dalam bisnis kendaraan listriknya?
– General Motors Co. sedang berusaha memperbaiki masalah dalam bisnis kendaraan listriknya untuk memenuhi janji dari Chief Executive Officer Mary Barra yang dibuat lima tahun yang lalu.

2. Mengapa GM keluar dari pasar-pasar utama seperti Eropa dan India?
– GM keluar dari pasar-pasar utama tersebut untuk fokus pada strategi kendaraan listrik dan mobil otonom.

3. Apa masalah yang dialami GM dalam memenuhi target pengiriman kendaraan listriknya?
– Sampai dua tahun terakhir, GM mengalami kendala berupa masalah otomatisasi dan glitch perangkat lunak yang membuatnya gagal mencapai target pengiriman kendaraan listriknya.

4. Siapa yang dipekerjakan GM untuk membantu memperbaiki masalah dalam produksi baterai EV?
– GM mempekerjakan mantan eksekutif baterai Tesla, Kurt Kelty, untuk menjalankan operasi baterai GM. Selain itu, JP Clausen juga bergabung sebagai kepala manufaktur GM.

5. Apa peluang dan tantangan yang dihadapi GM dalam mengembangkan kendaraan listriknya?
– GM memiliki peluang besar untuk mengembangkan kendaraan listriknya, tetapi masih menghadapi tantangan dalam produksi baterai dan pengembangan perangkat lunak kendaraan.

Ringkasan



General Motors Co. sedang berpacu untuk memperbaiki masalah di bisnis kendaraan listriknya untuk memenuhi janji yang dibuat oleh Chief Executive Officer Mary Barra lima tahun yang lalu. Meskipun demikian, masih banyak tantangan yang harus diatasi. Barra telah mengumumkan strategi baru untuk fokus pada kendaraan listrik dan mobil otonom, namun menghadapi berbagai masalah seperti keterlambatan dalam produksi EV dan masalah pada perangkat lunak. Bagaimana pendapat pembaca tentang hal ini? Apakah GM akan berhasil menjalani transisi ini dengan sukses?

GM berharap dapat membangun 200.000-300.000 kendaraan listrik dengan baterai Ultium tahun ini. Namun, apakah target tersebut akan tercapai mengingat berbagai kendala produksi yang mereka hadapi? Apa yang bisa pembaca katakan tentang langkah GM dalam menjalani transisi ke teknologi kendaraan listrik ini? Semua komentar dan pandangan anda sangat berarti dalam memahami perjalanan GM ke masa depan.

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek artikel otomotif dari otomotif.autos sekarang di : artikel otomotif

Exit mobile version